Selasa, 10 Agustus 2010

Mengenai Kamera SLR/DSLR

  • Pernah seorang pelajar datang ke saya sambil membawa catatan untuk melengkapi tugas sekolahnya, lalu ia bertanya "kang nu dimaksud kamera SLR/DSLR tuh naon? jeung naon bedana saeng kamera biasa? Deg...bae. Pusing buat kasih jawabannya padahal anak itu yakin bahwa saya adalah seorang Photografer (kasebutna mah) kumaha euy ngajawabna.. "eeuu ari kamera SLR nu sok dipake tukang poto nu lensana ngalogodor tah eta SLR...era euuy...


Definisi kamera SLR (menurut saya)

     Adalah kamera refleks lensa tunggal (single -lens reflex (SLR) camera) adalah kamera yang mengunakan sistem jajaran lensa jalur tunggal untuk melewatkan berkas cahaya menuju ke dua tempat, yaitu Focal Plane dan Viewfinder, sehingga memungkinkan fotografer untuk dapat melihat objek melalui kamera yang sama, persis seperti hasil fotonya. Hal ini berbeda dengan kamera non-SLR, dimana pandangan yang terlihat pada Viewfinder, dan jajaran lensa yang lain untuk melewatkan berkas cahaya ke Focal Plane.
     Kamera SLR menggunakan pentaprisma yang ditempatkan di atas jalur optikal melalui lensa ke lempengan film. Cahaya yang masuk kemudian dipantulkan ke atas oleh cerminpantul dan mengenai pentaprisma. Pentaprisma kemudian memantulkan cahaya beberapa kali hingga mengenai jendela bidik. Saat tombol dilepaskan, kaca membuka jalan bagi cahaya sehingga cahaya dapat langsung mengenai film.

Prinsip kerja kamera SLR :


Kamera DSLR (Digital Single Lens Reflex)

     Pada prinsipnya, kamera SLR dan DSLR memiliki cara kerja dan komponen yang sama. Yang membedakan adalah penggunaan film. Kamera SLR menggunakan film sebagai medium penangkap, sedangkan kamera DSLR tidak lagi menggunakan film, sebagai gantinya, kamera DSLR menggunakan CCD atau CMOS.
     Sedangkan pada kamera digital biasa (Compact) kita bisa melihat objek yang dibidik melalui LCD monitor. Apa yang akan didapat belum tentu sama dengan apa yang kita lihat pada LCD tersebut.

Prinsip kerja kamera DSLR :


Cahaya yang masuk, setelah melewati jajaran lensa (1) akan dipantulkan oleh cermin yang dipasang pada posisi kemiringan 45 derajat (2) dan diproyeksikan ke matte focusing screen (5). Melalui condensing lens (6) dan pantulan di dalam pentaprism (7), gambar objek kemudian diteruskan ke lensa mata manusia (8). Ketika kita menekan tombol shutter (bidik) maka cermin (2) akan melipat ke arah panah, focal plane shutter (3) membuka dan kemudian gambar akan ditangkap oleh sensor (4) dan diteruskan ke prosesor gambar kemudian disimpan di media penyimpanan (MMC dan sebagainya).